Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo mengatakan bahwa polisi telah menerima laporan itu dan sedang melakukan penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan," kata Hendro saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/7/2018).
Sementara itu, paman Korban, Pri (37), mengatakan bahwa dugaan pemerkosaan ini terjadi pada Jumat (6/7/2018).
Awalnya, korban berkenalan dengan seorang pria di sebuah aplikasi tinder, kurang lebih satu minggu berkenalan, keduanya pun kemudian melanjutkan perkenalan itu melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp.
"Korban dan (terduga) pelaku kenal dari Tinder. Profil terduga pelaku ini ngakunya pilot," kata Pri saat dihubungi.
Setelah seminggu berkenalan melalui WhatsApp, keduanya akhirnya bertemu di sebuah kafe di kota Bandung sekitar pukul 17.00 WIB.
Tak lama, lanjut Pria, pria itu mengajak YP ke sebuah hotel tempat dirinya menginap. Awalnya YP menolak ajakan tersebut namun lantaran pria itu memaksa YP pun mengikuti ajakannya.
"Kemudian pelaku mengajak ke hotel alasannya ambil barang buat kemas-kemas, mau berangkat lagi. Ceritanya check out. Korban tidak mau, tapi dipaksa," tuturnya.
Namun siapa sangka, saat YP berada di kamar hotel, pria itu langsung mengunci pintu kamar dan mengajak YP untuk berhubungan badan.
"Korban langsung takut dan enggak berdaya melawan. Korban saat itu sedang datang bulan," kata Pri.
Setelah melakukan hubungan badan itu, korban yang sempat mendapatkan intimidasi itu pun kemudian diajak pria tersebut untuk bertemu teman-temannya.
"Korban diam saja tidak bisa apa-apa. Setelah pulang, baru korban menangis dan cerita ke keluarga," katanya.
Setelah mendengar cerita YP, keluarga akhirnya mengajak YP untuk melaporkannya ke Polrestabes Bandung, Sabtu (7/7/2018) pagi. Polisi menerima laporan dugaan perkosaan tersebut dalam dokumen LP/446/VII/2018/JBR/Polrestabes tanggal 07/07/2018.
Menurut Pri saat ini kondisi YP masih dalam keadaan shock.
"Kami berharap polisi segera tangkap pelaku, korban segera pulih dan kami menuntut keadilan," ungkapnya. (*)